Tim Olimpiade Komputer Indonesia, atau yang sering disingkat “TOKI”, adalah sebuah tim yang terdiri dari siswa-siswa terbaik sekolah menengah di Indonesia yang dipersiapkan khusus untuk mewakili Indonesia bertanding dalam ajang olimpiade informatika tingkat internasional.
Proses pemilihan siswa-siswi tersebut tidaklah singkat dan mudah. Wakil dari seluruh sekolah menengah di Indonesia harus melalui seleksi tingkat kota, propinsi, kemudian nasional. Dari seleksi tingkat nasional tersebut barulah didapatkan sekitar 30 siswa-siswi yang berhak melaju ke pelatihan nasional (pelatnas).
Pada Pelatnas, siswa-siswa dibekali dengan materi-materi dan ditempa lagi secara teknis maupun psikologis. Pelatnas yang diadakan 3-4 kali dalam satu tahun tersebut pada akhirnya menyisakan 4 siswa yang maju ke ajang internasional.
Adapun ajang internasional tersebut adalah International Olympiad in Informatics atau yang sering disingkat IOI. Pada tahun 1995, dengan seorang siswa (Wirawan Purwanto) dan seorang pembina (Joko W. Saputro, Ph.D), TOKI mengawali rangkaian perjalanan prestasi TOKI di IOI. Sejak itu, hingga 2019, secara keseluruhan 65 medali IOI telah berhasil dikumpulkan yang terdiri dari 3 medali emas, 24 medali perak, dan 38 medali perunggu. Lihat halaman “Hall of Fame” untuk mengetahui rinciannya. Tiga emas yang pernah diraih adalah atas nama Andy Kurnia (IOI 1997), Irvan Jahja (IOI 2008), dan Abdul Malik Nurrokhman (IOI 2019).
Selain IOI, berawal dari inisiatif beberapa negara Asia Pasifik, pada tahun 2007, Asia-Pacific Informatics Olympiad (APIO) mulai diselenggarakan. Perolehan medali TOKI di ajang tersebut hingga 2018 adalah 44 medali yang terdiri dari 1 medali emas, 12 medali perak, dan 32 medali perunggu. Satu emas yang pernah diraih adalah atas nama Irvan Jahja (APIO 2008).
Materi utama yang diujikan pada olimpiade informatika (baik pada seleksi TOKI maupun pada ajang IOI dan APIO) adalah pemrograman, struktur data, dan algoritma. Lihat halaman “Downloads“, untuk mengenal lebih dalam materi tersebut.