Tim Olimpiade Komputer Indonesia 2015 yang bertanding dalam ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-27 yang diselenggarakan di Almaty, Kazakhstan pada tanggal 26 Juli – 2 Agustus 2015 yang terdiri dari:
- Agus Sentosa Hermawan, SMA Petra 2 Surabaya
- Muhammad Ayaz Dzulfikar, SMA YP Vidya Dahana Patra Bontang
- Michael Wibawa, SMA Kanisius Jakarta
- Stacia Edina Johanna, SMA Petra 3 Surabaya
telah berhasil meraih dua medali perak dan satu medali perunggu. Dalam dua hari pertandingan yang dilakukan, Michael berhasil mengumpulkan total nilai 341.42 (dari maksimal 600) dan menempati peringkat ke-71 dari 324 peserta, disusul oleh Agus dengan nilai 334.45 yang menempati peringkat ke-76. Michael dan Agus, keduanya berada di daerah medali perak (peringkat 28 sampai dengan 81). Ayaz berada di bawah Agus, yaitu pada peringkat 112 dengan nilai 269.45, yang masih berada di daerah medali perunggu (peringkat 82 sampai dengan 161). Sedangkan Stacia pada IOI 2015 ini mendapat penghargaan berupa Apreciation for Woman Contestant bersama 10 kontestan perempuan lainnya.
Jika dibanding tahun sebelumnya di Taiwan, di mana Indonesia memperoleh 4 medali perunggu, perolehan medali kali ini masih lebih baik. Bahkan jika dilihat dari perolehan nilainya, pada IOI 2015 ini, tim Indonesia mengalami peningkatan, dimana nilai total terbesar sebelumnya adalah 273 yang diperoleh oleh Raditya. Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun masih belum sempurna, namun metode Pelatnas yang dilakukan pada tahun 2015 yang agak berbeda dengan tahun sebelumnya dinilai berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti ajang lomba IOI. Apalagi keempat siswa ini baru pertama kali mengikuti IOI sehingga harapan di tahun mendatang untuk memperoleh hasil yang lebih baik masih sangat terbuka, tentunya dengan terus melakukan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembinaan.
IOI ke-27 ini diikuti oleh 324 peserta dari 84 negara. Nilai tertinggi dalam kompetisi ini (absolute winner) diraih oleh Jeehak Yoon dari Korea Selatan yang meraih nilai sempurna 600 dalam dua hari pertandingan. Berbeda dengan tahun sebelumnya di mana absolute winner diraih oleh 3 orang peserta, sehingga hal ini menunjukkan bahwa soal yang diberikan dalam IOI 2015 kali ini memang lebih sulit, terutama pada lomba hari kedua. Bahkan China dan Amerika Serikat yang biasanya merajai kompetisi dengan meraih 4 emas untuk negaranya, pada IOI kali ini meraih medali yang sama yaitu 3 emas dan 1 perak.
Dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura (1 perak dan 3 perunggu) atau Malaysia dan Filipina (1 perunggu), Indonesia masih memimpin dalam IOI 2015 kali ini di belakang Vietnam dan Thailand. Oleh karena itu, usaha keras masih harus terus dilakukan agar perolehan medali emas di dalam IOI dapat terwujud pada tahun berikutnya.
Secara umum, penyelenggaraan IOI 2015 di Almaty, Kazakhstan ini berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun terdapat beberapa masalah dan kekurangan, seperti padamnya aliran listrik sehari sebelum lomba, keterlambatan acara, dan masalah pada substansi lomba (grader, testcase, dan sebagainya), namun itu semua tidak mengurangi keberhasilan Kazakhstan sebagai tuan rumah penyelenggaraan IOI 2015.
Di samping acara utama IOI 2015, seperti biasa juga dilaksanakan The 9th IOI Conference bersamaan dengan pelaksanaan IOI, di mana Tim Indonesia mempresentasikan dua paper dengan judul: (1) Metamorphic Testing and DSL for Test Cases & Checker Generators (Inggriani Liem), dan (2) Introducing tcframe: A Simple and Robust Test Cases Generation Framework (Ashar Fuadi). Presentasi tersebut mendapat apresiasi cukup positif dari negara- negara peserta lainnya, dengan harapan dari panitia agar Indonesia terus menulis paper untuk dipresentasikan pada IOI Conference di tahun berikutnya di Kazan, Russia.
Apapun yang telah dihasilkan dalam kompetisi IOI kali ini kita patut berbangga dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk semangat, perjuangan dan juga pengorbanan yang telah dilakukan oleh para siswa, pembina dan pihak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah bekerja keras dalam mengupayakan segala usaha untuk dapat meraih hasil yang maksimal demi mengharumkan nama baik bangsa dan negara dalam ajang kompetisi tingkat dunia di bidang informatika ini.
Di penghujung pelaksanaan IOI 2015, Tim Indonesia mendapat kehormatan untuk menghadiri jamuan makan malam bersama dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kazakhstan, Bapak Foster Gultom. Pada kesempatan ini, seluruh anggota Tim merasakan kehangatan Bapak Gultom dalam menyambut Tim sambil menikmati makanan bernuansa Indonesia. Beliau juga berkenan hadir dalam acara penutupan IOI 2015 di Kampus Al-Farabi Kazakhstan National University, Almaty – Kazakhstan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa dan restu dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia sehingga segala persiapan dapat berjalan dengan baik, dan para siswa mampu berlomba secara maksimal tanpa kendala yang berarti. Rombongan Tim Indonesia akan tiba kembali ke tanah air pada hari Senin, 3 Agustus 2015 pada pukul 14:40 WIB di Bandar Udara International Soekarno-Hatta Jakarta dengan menumpang pesawat Etihad dari Almaty dengan transit di Abu Dhabi.
Viva TOKI, go get golds!
Jakarta, 2 Agustus 2015
Tim Olimpiade Komputer Indonesia